Selasa, 18 November 2008

sepak bola bukanlah cuma sebuah permainan

"Sebagian orang percaya bahwa sepak bola adalah masalah hidup dan mati. Saya sangat kecewa dengan sikap ini, sepak bola jauh, jauh, lebih penting daripada itu!"
sepak bola bukan cuma sebuah permainan, tetapi ia adalah kekuatan ekonomi, sebuah model globalisasi, dan, yang lebih penting, sebuah sarana bagi penyelesaian konflik.

Pascal Boniface membahas hubungan antara sepak bola dan geopolitik. Dalam konteks artikelnya, Boniface secara bergurau menyatakan bahwa para penggemar sepak bola percaya bahwa FIFA seharusnya diberikan hadiah Perdamaian Nobel. Walau disepakati bersama, upaya-upaya pro-aktif harus dilakukan sebelum penghargaan paling mulia dari semua hadiah Nobel tersebut dianugerahkan kepada badan organisasi sepakbola, memang benar bahwa sepak bola dan olahraga pada umumnya dapat dan telah memainkan peranan dalam upaya pencegahan perang dan meredakan keadaan-keadaan yang penuh kekerasan.

Banyak contoh dari abad ke-20 M dan ke-21 M yang menunjukkan bagaimana besarnya peran yang telah dimainkan sepak bola dan olahraga dalam meredakan konflik. Perhatikan peristiwa gencatan senjata Natal pada Perang Dunia I; dengan terbungkus lumpur dan hampir beku, para tentara Jerman dan Inggris keluar dari parit pertahanan mereka masing-masing, menyingkirkan senapan dan rasa permusuhan mereka dan merayakan Natal dengan bermain sepak bola. Gencatan tersebut tidak langgeng, perang berlanjut, tetapi para tentara di kedua belah pihak mendapatkan diri mereka tidak mampu menembakkan senjata dari parit-parit mereka — menembak melintasi tempat yang dulunya gawang sepak bola mereka — ke arah para musuh mereka. Sejumlah besar amunisi tercatat telah terbuang percuma pada hari-hari berikutnya karena senapan ditembakkan ke arah bintang-bintang di atas sana dan bukan ke arah musuh.


Tidak ada komentar: