Selasa, 18 November 2008

kehidupan bola



Tulisan ini saya tujukan terutama bagi rekan-rekan baru saya di Sidoarjo dan saya rasa (secara pribadi) cukup memancing gairah dan bagi saya sangat berguna untuk segera dapat masuk dalam pergaulan dan kehidupan saya di Sidoarjo.
Awal mulanya, begitu susah bagi saya untuk menemukan sarana yang tepat untuk segera akrab dengan seluruh komunitas Sidoarjo apalagi untuk mengenal satu persatu, oleh sebab itu ketika ada sedikit sentilan dari Pak Bessy mengenai Sepak Bola, langsung saya tanggapi.
Saat itu saya teringat dengan kegiatan pengembangan softskill yang pernah saya lakukan di Indonesia dalam berbagai bentuk. Saya teringat salah satu survey yang saya lakukan untuk memetakan softskill apa yang kurang menurut lulusan kita. Survey tersebut kemudian iseng-iseng saya lempar juga kepada rekan-rekan di intermilan fans club (sebuah klub sepak bola kebanggaan saya). Saya sangat surprise bahwa input dari rekan-rekan saya di milist intermilan sangat bagus dan cerdas.
]
Mengenai softskill sendiri, saya teringat dari sebuah materi yang diberikan oleh Dr. Ilah Sailah, ketika tim IPB akan menyusun proposal pembinaan softskill mahasiswa. Ada suatu pelajaran menarik yang dapat diambil dari sebuah buku berjudul ‘Lesson from the top’ karangan Neff dan Citrin (1999). Penulis buku tersebut membuat survey kepada 500 CEO berbagai perusahaan, LSM, pemimpin perguruan tinggi, dan berbagai institusi untuk memberikan nominasi orang sukses di dunia. dari pertanyaan tersebut terpilih 50 orang macam Jack Welch (GE), Bill Gates (Microsoft), Andy Grove (Intel), Michael Eisner (Walt Disney), dan lain-lain sampai Howard Schultz (Starbucks).Berikutnya tokoh-tokoh tersebut ditanya mengenai sifat apa yang harus muncul untuk menjadi orang sukses. Ternyata 10 sifat terpilih tidak memunculkan keterampilan hardskill, jadi mayoritas softskills. Yaitu:

Passion, Intelligence and clarity of thinking, great communication skills, high energy level, egos in check, inner peace, creative and innovative, strong familiy lives, positive attitude dan focus on ‘doing the right things right’.

Berikutnya, hal tersebut saya sambungkan dengan permainan sepakbola/futsal. Yang saya analogikan dengan sebenarnya gak cukup cuma skill yang yahud dan fisik yang prima aja. tapi harus ada softskill yang mendukung: misalnya kesetiaan, komitmen, daya juang tinggi, kerjasama (team work), setia kawan, dan tidak ketinggalan adalah kedewasaan. Akan menjadi kontraproduktif jika punya skill bagus tapi mainnya manja, suka trik (curang), diving, gampang emosi, dan lain-lain. Namun demikian bukan berarti hardskill (skill menggiring, skill tendangan, dan lain-lain) tidak penting.
Berikut adalah gambaran betapa banyaknya softskill yang dapat kita latih dalam permainan sepak bola/futsal (dibantu oleh Adit, seorang rekan di milist Inter milan):

1. Aggression: Keagresifan, inisiatif untuk melakukan sesuatu.
2. Anticipation: Skill dalam mengantisipasi berbagai kondisi.
3. Bravery: Keberanian bertindak.
4. Composure: Ketenangan dalam melakukan sesuatu.
5. Concentration: Konsentrasi.
6. Creativity: Kreativitas, pola pemikiran kreatif.
7. Decisions: Kemampuan untuk mengambil keputusan.
8. Determination: Keseriusan, ketekunan dalam melakukan sesuatu.
9. Flair: Kontrol, pengolahan diri
10.Influence: Jiwa kepemimpinan.
11.Off the Ball: Kemampuan menempatkan diri tanpa harus memegang object, feeling
12.Positioning: Kemampuan menempatkan diri.
13.Teamwork: Keinginan/Passion untuk bekerja sama.
14.Work Rate: Daya kerja, kemampuan untuk mengorbankan tenaga, stamina, waktu, dll untuk apa yang ditekuninya.
Berikutnya dari rekan yang lain juga memberikan sifat-sifat lain seperti sebagai seorang kapten tim harus bisa mengemong, sabar, dan flair.
Serta satu yang penting dari diri Moratti (presiden tim): kesabaran, kecintaan, kesetiaan yang tinggi serta kejujuran.



Tidak ada komentar: